Liputan6.com, Hanoi: Keluhan mual di pagi hari merupakan hal lumrah kaum ibu yang tengah hamil di mana pun. Di Kamboja, seperti dilansir Associated Press, Kamis (3/12), masalah itu diatasi dengan mengunyah tembakau.
Survei membuktikan, separuh dari kaum ibu berusia di atas 48 di pedesaan negara itu biasa mengunyah tembakau, dan separuhnya dilakukan pada kehamilan pertama. Tujuannya, untuk mengatasi keluhan mual.
Survei Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama sejumlah periset juga menunjukkan, 68 persen kaum ibu di negara-negara dengan pengisap rokok terbesar mengunyah tembakau. Dan, separuhnya adalah kalangan tabib (dukun) wanita.
"Mereka percaya, ketika mengunyah tembakau akan merasa lebih baik," kata Dr Mom Kong, Direktur Gerakan Kesehatan Kamboja. "Mereka memang menginginkan sesuatu yang asam untuk untuk mengatasi mual-mual pada trimester pertama kehamilan. Tetapi wanita-wanita itu menjadi kecanduan."
Kebiasan mengunyah tembakau yang biasanya dicampur kapur dan sirih pinang dapat meningkatkan risiko terkena kanker mulut. Sama halnya dengan wanita hamil perokok, wanita pengunyah tembakau dapat mengakibatkan sang jabang bayi menderita berat badan rendah, penurunan fungsi paru-paru, bahkan kematian saat lahir. Dan, tren mengunyah tembakau itu juga terlihat di Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Taiwan, India, Palau, dan Cina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar