Jakarta: Facebook. Siapa yang tidak tahu
Facebook? Hampir semua orang di dunia mengenal layanan jejaring sosial
ini. Facebook benar-benar memiliki kekuatan yang luar biasa. Saat ini,
Facebook sangat digandrungi para penggemar social networking. Sihir Facebook benar-benar membuat fenomena global dalam pertemanan sosial.
Lebih hebat lagi, Facebook mampu melebihi Friendster yang sekadar sharing foto dan jaringan sosial. Facebook pun lebih hebat dari Yahoo Messenger yang sekadar chatting. Bahkan Facebook lebih hebat dari Wordpress atau Blogspot.
Facebook juga mampu menyedot perhatian kalangan awam yang notabene tak
tahu internet. Mereka jadi tahu bahkan kecanduan berinternet.
Pengguna Facebook bukan hanya anak muda. Facebook telah menyebar ke
berbagai lapisan masyarakat dan usia. Mulai anak sekolah, mahasiswa,
karyawan, hingga ibu-ibu rumah tangga. Aktivitas mereka bersama
Facebook telah dimulai sejak bangun tidur, ketika sampai di kantor atau
kampus, sambil bekerja atau kuliah, hingga di rumah usai pulang dari
kantor atau kampus.
Dengan Facebook, manusia moderen bisa mengekspresikan segala sesuatu
tentang diri mereka baik melalui foto, video, aplikasi, catatan,
status, ataupun komentar. Tak jarang foto-foto, status, dan komentar
yang di-publish
oleh pengguna terkesan narsisme, menampilkan diri secara berlebihan.
Facebook memberi kesempatan kepada tiap orang agar menjadi dirinya
sendiri dan bebas berbicara dengan semua orang.
Melalui Facebook juga seseorang dapat bertukar pikiran dengan sangat
mudah. Pertukaran informasi difasilitasi dengan sangat bagus. Sebagai
contohnya ketika butuh sesuatu atau ingin tahu tentang sesuatu, tinggal
dituliskan dalam status. Dijamin menuai respons teman. Facebook juga
dapat juga dimanfaatkan untuk mengkampanyekan suatu ide, apapun itu.
Membangun komunitas melalui group atau pages
dengan tujuan yang baik akan sangat bermanfaat. Pertumbuhan group atau
pages di Facebook terbilang cukup cepat. Sesuatu hal akan berkembang
dengan cepat kalau dibangun secara bersama. Dengan pages, suatu
perusahaan juga dapat mengiklankan produknya. Mengenai aturan lebih
detail soal satu ini bisa ditanyakan langsung ke Facebook Team.
Di tengah masyarakat yang makin asosial, kehadiran Facebook setidaknya
membantu merajut kembali relasi yang terputus, akibat dinamika
kehidupan yang memaksa masyarakat semakin individualistis. Banyak
contoh serta bukti seseorang bertemu di Facebook dengan teman atau
rekannya yang sudah tidak bertemu, bahkan berkomunikasi dalam jangka
waktu yang sangat lama.
Uniknya, melalui Facebook seseorang bisa menjadi sosok yang
diimpikannya. Pengguna yang bermimpi jadi mafia mereka bisa memainkan game genre gangster.
Seorang yang ingin menjadi petani juga bisa memainkan game bercocok
tanam. Seorang yang gemar balapan juga bisa memainkan game balap.
Dengan kata lain, melalui Facebook seseorang bisa menjadi tokoh
impiannya.
Situs Facebook juga bisa digunakan untuk mencari uang. Banyak
perusahaan memasang iklan di situs jejaring sosial tersebut. Sementara
pengguna Facebook yang ingin berbisnis, bisa langsung memajang
foto-foto produk yang akan dijual serta menyebarkan foto-foto tersebut
kepada orang yang ada di friend list-nya.
Dari sekian banyak manfaat dan kesenangan yang didapat, ternyata
Facebook memiliki dampak negatif. Sejak diluncurkan, budaya sebagian
masyarakat berubah. Nyaris tidak ada lagi rahasia pribadi. Pengguna
acapkali menulis keadaannya di status. Padahal, kejahatan senantiasa
mengintai para penggunanya, mulai pencurian, perdagangan manusia,
bahkan prostitusi anak.
Orang tua mulai waswas dengan anak-anak mereka terhadap kasus-kasus
negatif akibat salah guna pada Facebook. Apalagi korban dampak negatif
Facebook makin banyak. Kasus mutakhir adalah hilangnya seorang remaja
14 tahun oleh pacar yang dikenalnya melalui Facebook. Korban
berhubungan badan hingga tiga kali selama pelarian bersama pacarnya [baca: Remaja Perempuan Diculik Setelah Berkenalan di Facebook].
Belum lama ini polisi juga menguak kasus prostitusi remaja anak baru
gede. Para remaja tanggung menjual diri lewat Facebook. Modusnya para
ABG memasang foto di Facebook. Pengguna seks lalu menghubungi mereka
melalui fasilitas chatting. Selanjutnya pelacur ABG itu memberikan
nomor telepon. Prostitusi melalui Facebook ditemukan lewat akun bernama
'Tiduri Aku'.
Perdagangan anak pun mulai marak di FB. Dua pelaku dibekuk di Surabaya, Jawa Timur. Dalam usahanya, keduanya pelaku menggunakan yahoo messenger atau MIRC.
Tak jarang mereka memakai akun Facebook untuk menarik pelanggan.
Seorang pelaku mencari pelanggan sedangkan lainnya mencari anak yang
akan diperdaya. Satu perempuan diberi tarif Rp 600 hingga Rp 800 ribu.
Saat ini, beberapa maling juga memanfaatkan Facebook untuk melancarkan
aksinya. Seorang lelaki ditangkap lantaran membawa kabur mobil milik
teman perempuan yang dikenalnya melalui Facebook. Korban tergiur bujuk
rayu pelaku ketika bertemu di FB. Setelah tiga pekan kenalan, keduanya
memutuskan "kopi darat". Korban diajak pergi ke tempat wisata. Saat
itulah mobil korban dibawa kabur.
Semakin banyak deretan korban jejaring sosial berjatuhan. Haruskah
semakin banyak lagi percekcokan dan perceraian rumah tangga terjadi
dipicu hubungan sosial via Facebook yang disalahgunakan? Tentunya, ini
dilema. Sebab kunci utama adalah pelaku itu sendiri. Ibarat dua sisi
pisau tajam, satu sisi begitu bermanfaat namun di sisi lain menjadi
pembunuh.
Sejauh kontak hanya dilakukan via internet, dampak negatif tak akan
terlalu terasa. Namun, jika dilanjutkan ke dunia nyata atau kopi darat,
harus dipertimbangkan baik-baik. Bersikap hati-hati jauh lebih aman.
Janji kopi darat sebaiknya dilakukan di tempat umum. Untuk itu, jika add (menambah teman), sebaiknya cek dulu.
Facebook memiliki banyak sekali dampak positif. Namun banyak pula
akibat negatif yang mungkin timbul dari "mainan" itu. Hal ini
tergantung pada pengendalian diri kita masing-masing. Jika tak mampu
mengontrol tentunya akan terjerumus dalam hal-hal negatif tersebut di
atas. Jadi, pandai-pandailah mengendalikan diri Anda dan manfaatkan
teknologi secara bijak. Timbang ulang, seberapa pentingkah menggunakan
Facebook dan jejaring sosial ini bagi kehidupan Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar